Keunikan
seni dan budaya yang dimiliki Indonesia, telah diakui dalam kancah
Internasional. Budaya dan adat yang diwariskan oleh nenek moyang merupakan
salah satu harta karun yang harus dilestarikan. Namun, di masa kini akibat
pengaruh dari globalisasi, banyak generasi muda yang kurang mengenal akan
kesenian dan kebudayaan warisan nenek moyang. Hal ini tentunya tidak boleh
dibiarkan.
“Kita tidak ingin generasi setelah kita hanya mendengar cerita mengenai budaya tanpa harus merasakannya, bukan?”. Maka dari itu sekaranglah tugas bagi kita yaitu generasi muda penerus bangsa, yang harus melestarikan kesenian dan kebudayaan yang ada pada Negara kita “INDONESIA tercinta”.
Meskipun peringatan hari kemerdekaan bisa dikatakan sudah
terlewat, tapi semangat juang jangan samapai hanya lewat. Untuk kali ini kita akan sedikit membahas mengenai semangat juang kita dibidang kesenian dan kebudayaan. Karena baru saja kemaren kita merayakan kemerdekaan Indonesia banyak dari seniman atau budayawan kita yang mengekspresikan jiwa seninya dalam berbagai rupa, jadi untuk tema pembahasan kali ini adalah kesenian yang dilestarikan pada hari kemerdekaan.
“Damar Kurung” kesenian dari kota gresik, budaya nenek moyang yang masih diminati sampai sekarang. Minggu lalu, bertepatan dengan tanggal 28 Agustus 2016,
bertempat di kantor Pemerintah Desa Balongpanggang sedang mengadakan “Pelatihan
dan Festival Damar Kurung” untuk memperingati HUT RI ke-71, yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Balongpanggang dan Gresik Berdaya
Konsultan, di support oleh Damar Kurung Institute. Puncak kegiatanya adalah
pengenalan sejarah damar kurung dan lomba melukis damar kurung.
Kegiatan di mulai pada pukul 08.00 WIB, di awali
dengan registrasi peserta lomba. Riuh gemuruh dengan kedatangan peserta yang
sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Bukan hanya pelajar, bahkan
ibu-ibu/bapak-bapak nelayan dan masyarakat umum yang tidak mau kalah untuk ikut
andil dalam festival damar kurung ini. “Target peserta dari penyelenggaraan
kegiatan ini adalah 3minimal 150 peserta dari 5 dusun yang ada di Desa
Balongpanggang”, ujar Bapak Kiswanto sebagai penyelenggara dan gresik berdaya
konsultan.
Setelah registrasi peserta, acara dibuka dengan
pengenalan dan sambutan-sambutan. Yang pertama adalah Bapak Kiswanto yang
mengucapkan banyak terimakasih untuk semua peserta festival yang berantusias
ikut merayakan HUT RI KE 71, serta melestarikan kesenian asli dari kota Gresik.
Berlanjut dengan sambutan yang kedua sekaligus dibukanya acara “pelatihan dan
festival damar kurung” oleh Bapak Selamet selaku Lurah Desa Balongpanggang.
Rangkaian acara tidak hanya itu saja, sebelum masuk
acara inti yaitu lomba menggambar damar kurung. Pada pagi hari telah diawali
dengan pengenalan damar kurung, sejarah dari damar kurung, dan pemutaran film
sejarah sang maestro damar kurung yaitu “Mbah Masmundari” yang dijelaskan oleh
Mas Bambang dari damar kurung institute.
Dari pemutaran film dokumenter, Mas Bambang
melanjutkan lagi dengan meragakan dan mencontohkan bagaimana menggambar damar
kurung kepada semua orang yang ada
di lokasi itu Dan ada hal lain yang bisa di ambil contoh dari sosok Mas
Bambang yaitu sebuah keterbatasan fisik tak menghalanginya untuk terus
berkarya, dan melestarikan kesenian asli kota Gresik “damar kurung”.
Puncak acara pada hari itu adalah dimana semua
peserta sangat-sangat berantusias untuk melukis pada kertas yang akan
ditempelkan pada rangka kayu persegi yang nantinya akan menjadi sebuah damar
kurung, penjurian akan dilakukan pada hari sabtu, tanggal 3 september 2016.
Serta karya-karya yang telah diserahkan ke panitia akan dipajang dan
ditempelkan di Balai Desa, untuk sebuah hiasan yang takjub pada malam hari.
Akhir acara akan dimeriahkan dengan festival damar
kurung untuk memperingati HUT RI ke-71, Desa Balongpanggang dan Gresik Berdaya
Konsultan menyelenggarakan sebuah pesta rakyat, yaitu sebuah panggung gembira
pada hari sabtu tanggal 3 september 2016. Yang mana akan di adakan lomba
jajanan rakyat atau jajan tradisional, serta bazar yang berlokasi disepanjang
jalan depan Balai Desa Balongpanggang, dan tidak lupa juga pembagian hadiah
juara melukis damar kurung, yang dibagi dengan kategori anak-anak, pelajar,dan
masyarakat umum.
Sebenarnya yang dapat kita ambil dari ini kegiatan
ini semua ialah tetap berkarya lestarikan budaya nenek moyang yang mulai
digerus jaman, khususnya kita sebagai generasi muda yang masih jauh untuk terus
bisa melangkah, jangan malu mengakui identitas budaya asli bangsa, banggalah,
kenalkanlah pada generasi selanjutnya
bahwa kita bangsa yang kaya akan budaya.
0 comments:
Post a Comment